Thursday, January 18, 2007

Puisi Sebelum Mati

Ada orang yang menghabiskan waktu pergi berziarah ke mekkah,

Ada orang yang menghabiskan waktu berjudi di miraza,

Tapi aku ingin menghabiskan waktuku disisimu sayangku,

Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal, dan lucu

atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandalawangi

 

Ada serdadu-serdadu amerika yang mati kena bom di Danang,

Ada bayi-bayi mati lapar di Biafra,

Tapi aku ingin mati disisimu manisku,

Setelah bosan hidup dan terus bertanya-tanya,

yang tak satu setan pun tahu

 

Mari sini sayangku, kalian yang pernah mesra, baik dan simpati padaku…

 

Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung…

Kita tidak pernah menanamkan apa-apa,

Kita juga takkan pernah kahilangan apa-apa…

 

Soe Hok Gie, 11 November 1966

Tuesday, January 16, 2007

Agama Hitam-putih

Ada sekelompok individu yang sangat-sangat optimis dengan keadaannya, sangat menerima apa yang telah ia dapat dihidupnya, seperti pertama kali mereka dilahirkan. Variabel-variabel awal ketika individu dilahirkan sangatlah banyak

Orangtuanya
Bangsa/Rasnya
Namanya
Ukurannya
Agamanya
Dsb


Dan dari semua itu bisa lagi dibagi,

Variabel tetap
Variabel tidak tetap


Yang membuat adanya variabel tidak tetap adalah syarat-syarat terhadap variabel tersebut untuk dimiliki oleh individu tersebut. Untuk hal ini saya akan menyebutkan agama, sesuatu yang sangat sensitif untuk beberapa individu.
Agama adalah pengertian individu untuk diikuti, yang seharusnya kita tidak sembarangan untuk menjadi pilar-pilarnya, dalam membuat suatu agama menjadi salah satu variabel tetap dihidup kita, kita perlu sangat memahami agama tersebut (Dalam hal ini agama saya samakan dengan paham-paham, termasuk paham suatu individu terhadap kehidupan politiknya).
Dalam memahami agama, dan memilih tentunya, kita benar-benar harus tahu apa konsep dibalik agama tersebut, dan kita juga perlu tahu nilai-nilai dibalik itu, misalkan, nilai logika, nilai sejarah, nilai moral, dsb. Tapi sayang sekali, beberapa kelompok individu menganggap ketuhanan adalah hal yang tidak boleh dipikirkan, dengan banyak sekali alasan yang mengikutinya. Padahal, dalam memahami sesuatu, sangat perlu untuk menggugat hal tersebut, sangat perlu membelahnya sampai kedasar, dan membuktikan segala apa yang ada di dalamnya. Kita tidak bisa memutuskan mana agama yang lebih unggul hanya dengan mempelajari satu agama saja, atau bahkan karena kita dilahirkan dengan agama tersebut.

MIMPI

Kadangkala ingin kutatap dunia dengan ceria,
Ingin kudengar alunan suara dengan lembut,
dan hati penuh cinta
Lalu semua menjadi makna,
maknai indah dimimpi-mimpiku

Ingin lagi kutatap wajah-wajah indah penuh harapan,
atau tentang kepuasan
Saat dunia menggambarkan senyum pada bendera,
dan tak henti tertawa
Saat hanya ada satu bangsa, Manusia

Dan kita berteduh dinaungan alam yang ramah,
bicara tentang cinta, dan saling menyapa


Monday, January 15, 2007

TUHAN TELAH MATI

"Tuhan telah mati, kita telah membunuhnya, ya... kau dan aku yang membunuhnya"

Friedrich Nietchze

Apakah Nietchze seorang Atheis ? tidak, dia bukan seorang atheis, dia seringkali menyebut nama Tuhannya pada akhir hidupnya, tapi, apakah maksud dari aforismenya itu...........
Pada zaman semasa dia hidup, dia melihat kejanggalan pada motivasi orang-orang beragama. Apakah sekarang lain keadaannya ???? Jawabannya SAMA SAJA.

Beberapa orang akan mampu menangkap makna dari aforisme diatas dengan bijaksana, dan sebagian lain akan menganggap durhakalah si penulis tersebut, tapi bagian mana yang kita pilih, itu terserah setiap individu.

Ada juga sebuah kalimat yang memacu motivasi saya dalam belajar.
"Jika kau ingin hidupmu tenang dan bahagia, maka percayalah, dan jika kau ingin menjadi murid kehidupan, yang niscaya akan membuatmu akan lebih resah, dan kadang dianggap gila, maka carilah"

Hal itulah yang menjadi pembeda dari Kemanusiaan manusia dan Ke-Homo Sapiens-an manusia, karena manusia sejati akan terus mencari esensinya, terus bertanya, terus berkontroversi tentang apapun.
Percayalah, sekacau apapun kontroversi, dia akan tetap memberi pemahaman baru terhadap hal-hal baru, ilmu pengetahuan akan bergerak dinamis dengan kontroversi, dan dunia ini dibangun dengan jutaan konteroversi.

SEDIKIT DARI PUJANGGA BESAR

Dia bebas, bebas untuk apa saja, bebas bertindakseperti binatang atau mesin. Dia bisa berbuatsemuanya, tak seorangpun berhak menasehati-nya. Dia sendirian dalam kesunyian yang me-nakutkan, bebas dan sendiri, tanpa alasan,Terhukum untuk memutuskan tanpa alasan,terhukum untuk memutuskan tanpa adapilihan, selamanya tervonis bebas.

JEAN PAUL SARTRE (1905-1980)

KEMANUSIAAN MANUSIA

Beberapa mengatakan manusia adalah makhluk yang mulia, seberapa sempurnakah manusia ? Manusia sangat mulia. Tapi harap digaris bawahi kata manusia tersebut, tidak semudah itu untuk menjadi manusia, kita tidak lahir kedunia langsung menjadi manusia, pada dasarnya kondisi default kita adalah Homo Sapiens, sama sekali belum menjadi manusia. Perlu perjuangan yang tidak mudah menjadi manusia, esensi manusia adalah makhluk yang dapat memahami penciptaannya, menyadari eksistensinya. Dewasa ini manusia makin jarang kita temui, memang, banyak sekali Homo Sapiens dimana-mana. Homo Sapiens hanya memenuhi kebutuhannya, singkatnya begini :

Homo Sapiens adalah makhluk yang tidak memahami esensi dari kehidupannya, dalam hidupnya hanya ada kebutuhan, dan pemuas kebutuhan, hingga akhirnya mati. Homo Sapiens biasanya memiliki ketakutan yang tidak terlalu penting dari esensi hidup tersebut, contohnya, Homo Sapiens biasanya takut kelaparan, takut sendirian, takut miskin, takut tidak dihormati, takut masuk neraka, dsb.

Cara Homo Sapiens beragama juga menunjukan kekerdilannya, mereka beribadah karena takut neraka, bukan karena menghormati Tuhannya, Homo Sapiens sama sekali tidak menyembah Tuhan, meskipun selalu beribadah, mereka hanya menyembah kebutuhan-kebutuhannya. Penghambaannya hanya sebatas memohon surga, sedangkan kecintaan terhadap tuhan tidak ada.