"Tuhan telah mati, kita telah membunuhnya, ya... kau dan aku yang membunuhnya"
Friedrich Nietchze
Apakah Nietchze seorang Atheis ? tidak, dia bukan seorang atheis, dia seringkali menyebut nama Tuhannya pada akhir hidupnya, tapi, apakah maksud dari aforismenya itu...........
Pada zaman semasa dia hidup, dia melihat kejanggalan pada motivasi orang-orang beragama. Apakah sekarang lain keadaannya ???? Jawabannya SAMA SAJA.
Beberapa orang akan mampu menangkap makna dari aforisme diatas dengan bijaksana, dan sebagian lain akan menganggap durhakalah si penulis tersebut, tapi bagian mana yang kita pilih, itu terserah setiap individu.
Ada juga sebuah kalimat yang memacu motivasi saya dalam belajar.
"Jika kau ingin hidupmu tenang dan bahagia, maka percayalah, dan jika kau ingin menjadi murid kehidupan, yang niscaya akan membuatmu akan lebih resah, dan kadang dianggap gila, maka carilah"
Hal itulah yang menjadi pembeda dari Kemanusiaan manusia dan Ke-Homo Sapiens-an manusia, karena manusia sejati akan terus mencari esensinya, terus bertanya, terus berkontroversi tentang apapun.
Percayalah, sekacau apapun kontroversi, dia akan tetap memberi pemahaman baru terhadap hal-hal baru, ilmu pengetahuan akan bergerak dinamis dengan kontroversi, dan dunia ini dibangun dengan jutaan konteroversi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment